Kamis, 25 Desember 2008

ne>Diklat IT Agar Proses Belajar Mengajar Menarik

SURABAYA - Peningkatan mutu pendidik di Program Untukmu Guruku 2009 tidak hanya melalui pemilihan guru favorit, pemilihan guru ideal-inovatif, lomba penulisan artikel, dan semiloka. Masih ada satu lagi even peningkatan mutu guru dalam program yang kali ini diselenggarakan bertepatan dengan ulang tahun ke-60 Jawa Pos tersebut.

Kegiatan kelima dalam program kerja sama dengan Dinas P dan K Jatim, Unesa, serta Dispendik Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik tersebut adalah diklat IT. Even ini belum pernah ada di Program Untukmu Guruku tahun-tahun sebelumnya. ''Diklat ini akan mengantarkan para guru yang belum kenal IT agar kenal IT (information technology),'' ujar Ketua Program Untukmu Guruku 2009 Guntur Prayitno.

Jika dikembangkan, kata Guntur, kemampuan dasar penerapan IT tersebut bisa sangat bermanfaat bagi guru. Misalnya untuk mengelola pembelajaran. Dengan alat peraga yang memanfaatkan IT, proses belajar mengajar diyakini dapat berlangsung lebih efisien, efektif, dan menarik. ''Nah, di diklat nanti dilatihkan teknik dasar penggunaan IT. Selanjutnya diharapkan kemampuan itu dikembangkan agar bisa diaplikasikan dalam pembelajaran,'' ujarnya. 

Masih ada manfaat lain dari diklat tersebut. Sama dengan semiloka, diklat juga akan memberikan sertifikat kepada peserta. Sertifikat ditandatangani oleh CEO Jawa Pos dan kepala Dinas P dan K Jawa Timur. 

Untuk mengikuti diklat tersebut, caranya cukup mudah. Guru-guru tinggal mendaftarkan diri di lantai V Graha Pena Jawa Pos. Panitia berencana membuka pendaftaran pada 3 Januari 2009 bersamaan dengan pendaftaran semiloka pendidikan. Dengan membayar uang pendaftaran Rp 230 ribu, peserta akan mendapatkan buku IT atau berkas materi yang akan diajarkan. Selain itu, guru peserta diklat akan dikirimi koran Jawa Pos selama tiga bulan.

Jika dibandingkan dengan semiloka yang menyediakan kuota untuk 4.000 guru, tempat untuk diklat IT lebih terbatas. Hanya untuk 300 orang. Sudah begitu, peminat semiloka dan diklat harus memilih salah satu. ''Peserta hanya bisa ikut diklat IT atau ikut semiloka. Di semiloka pun hanya bisa ikut satu materi. Tujuannya pemerataan agar lebih banyak guru yang mendapatkan kesempatan,'' kata Guntur.

Direncanakan, diklat dimulai pada minggu terakhir Januari 2009. Berbeda dengan semiloka, diklat IT dilaksanakan dua hari pada Jumat dan Sabtu. Pada setiap kali diklat, peserta dibagi menjadi kelas-kelas kecil yang berisi 25 orang. Kepada mereka diberikan materi tentang MS Office, Powerpoint, internet. ''Instruktur-instruktur andal dari Hi-Tech Mall siap mentransfer ilmu IT-nya kepada para guru,'' tegas Guntur. 

Sementara itu, sampai hari ketiga kemarin (24/12), sudah 30 sekolah -mulai SD hingga SMA/sederajat- yang mendaftar untuk mengikuti kategori sekolah pengumpul balot. Masing-masing juga sudah mendapatkan kotak balot dari Jawa Pos. Kotak-kotak tersebut digunakan untuk mewadahi balot para siswanya yang selanjutnya setiap minggu dihitung dan diserahkan kepada panitia di Jawa Pos. 

Kemarin balot guru favorit dari siswa juga terus mengalir ke panitia. Pertengahan Januari nanti, balot-balot tersebut akan diundi untuk mendapatkan penghargaan mingguan melalui acara road show di sekolah-sekolah. (sha/fat)

Tidak ada komentar: